Khutbah Jum'at: Keadaan Manusia saat Datang Hari Kiamat

ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْـحَيَاةَ لِيَبْلُوَ ٱلنَّاسَ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا، وَجَعَلَ ٱلْآخِرَةَ دَارًا لِمَنْ ٱتَّقَىٰ وَآمَنَ بِيَوْمِ ٱلْحِسَابِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، شَهَادَةً نَرْجُو بِهَا نَجَاةً فِي يَوْمٍ لَا يَنْفَعُ فِيهِ مَالٌ وَلَا بَنُونَ، إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، بَشَّرَ ٱلْمُتَّقِينَ بِٱلْجَنَّةِ، وَأَنْذَرَ ٱلْغَافِلِينَ مِنْ عَذَابِ ٱلنَّارِ، صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ،
فَإِنِّي أُوصِيكُمْ وَإِيَّايَ أَيُّهَا ٱلْـمُسْلِمُونَ بِتَقْوَى ٱللَّهِ تَعَالَى، فَٱلتَّقْوَىٰ هِيَ الزَّادُ لِيَوْمٍ عَظِيمٍ، يَوْمٍ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ، وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ، وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ، لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ.


Kaum muslimin jama’ah jum’at rahimakumullah

Hari kiamat adalah sebuah kepastian yang tidak bisa ditolak. Dia akan terjadi, seluruh manusia akan mengalaminya dan menjumpainya. Sebab itu keimanan padanya adalah bagian dari rukun iman. Yang mengimani kejadiannya maka sah imannya, yang menolaknya maka batal keimanannya


HURU-HARA HARI KIAMAT

kaum muslimin rahimakumullah.Akan tiba saatnya malaikat Israfil meniup sangkakala. Bumi diguncangkan dengan sedahsyat – dahsyatnya. Gunung – gunung dihancurkan dan diterbangkan bagai bulu berhamburan, manusia berlarian bak belalang beterbangan. Lautan meluap dan menyala, langit terbelah dan merapuh, cahaya rembulan menghilang, bintang berjatuhan, matahari pun digulung.

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ – ٤  وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ – ٥ فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ – ٦

“Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan.” (QS. Al Waqi’ah: 4-6)


Kaum muslimin rahimakumullah.

Saat hari kiamat tegak maka mata-mata terbelalak, wajah biru muram tertunduk terhina penuh penyesalan dan hati takut tiada terkira. Hari itu ibu akan lalai dengan anak susuannya. Manusia berlari dari saudara, ibu-bapak, istri dan anak-anaknya. Manusia berlarian untuk dirinya masing – masing.

Allah ta’ala berfirman:

فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ – ٣٣ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ – ٣٤  وَاُمِّه وَاَبِيْهِۙ – ٣٥ وَصَاحِبَتِه وَبَنِيْهِۗ – ٣٦

“Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya.” (QS. ‘Abasa: 33-37

KEADAAN MANUSIA SAAT DIBANGKITKAN. 


Pada hari itu manusia yang kaya, yang miskin, yang raja ataupun rakyat jelata para tokoh dan masyarakat biasa, mereka semua dibangkitkan dengan keadaan yang sama. Tak berpakaian tak beralas kaki dan belum dikhitan. 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

“Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (HR. Muslim no 2859)

KERAJAAN HANYA MILIK ALLAH DI HARI TERSEBUT

Kaum muslimin rahimakumullah, Pada saat hari kiamat terjadi, Allah melipat langit dan bumi, Allah mematikan semua makhluk dan menghidupkannya kembali. Kemudian Allah bertanya kepada makhluk-makhluk nya yang lemah tak berdaya. 

أَنَا الْمَلِكُ ، أَنَا الجَبَّارُ ، أَنَا المُتَكَبِّرُ ، أَيْنَ مُلُوْكُ الْأَرْضِ ؟ أَيْنَ الْجَبَّارُوْنَ ؟ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُوْنَ ؟

‘Akulah Raja! Akulah Yang Maha Perkasa! Akulah Yang Maha Agung! Di manakah para raja di bumi? Di manakah orang-orang yang sombong? Di manakah orang-orang yang berlaku angkuh?’ (Shahih Muslim)

Kemudian Allah bertanya kepada manusia seluruhnya: 

 لِّمَنِ ٱلْمُلْكُ ٱلْيَوْمَ 

Artinya: (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" 

Maka manusia yang dahulu kafir, tidak beriman, lalai dengan akhirat dan mereka para raja yang sombong mengakui bahwa:

ۖ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّار

“Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” (Al-Mu’min: 16)


KONDISI ORANG BERIMAN


Orang-orang yang beriman akan berbangga dan berbahagia atas capaian yang dia dapatkan. Mereka mendapatkan kitab amalnya dari sebelah kanan.

فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَيَقُولُ هَآؤُمُ ٱقْرَءُوا۟ كِتَٰبِيَهْ

19. Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”.




إِنِّى ظَنَنتُ أَنِّى مُلَٰقٍ حِسَابِيَهْ


20. Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.


Mereka mendapatkan balasan yang paling mulia:


فَهُوَ فِى عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ

21. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,



Mereka hidup selamanya di atas kebaikan yang besar:

فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ

22. dalam surga yang tinggi,


قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ

23. buah-buahannya dekat,


كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ هَنِيٓـًٔۢا بِمَآ أَسْلَفْتُمْ فِى ٱلْأَيَّامِ ٱلْخَالِيَةِ

24. (kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu”.


Demikianlah kondisi akhir seorang berikan saat di akhirat. Oleh karenanya hendaknya kita benar-benar bertaruh peluh berjuang keras untuk meraih kedigdayaan tersebut. 


هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا رَحِمَكُمُ ٱللَّهُ عَلَىٰ نَبِيِّكُمْ مُحَمَّدٍ، فَقَدْ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ بِذَٰلِكَ فِي مُحْكَمِ كِتَابِهِ، فَقَالَ:


﴿ إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾


ٱللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ، وَٱرْضَ ٱللَّهُمَّ عَنِ ٱلْخُلَفَاءِ ٱلرَّاشِدِينَ، أَبِي بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ، وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ ٱلصَّحَابَةِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ.


أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ ٱللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ.



KHUTBAH KEDUA



ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَىٰ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.


أَمَّا بَعْدُ،

فَٱتَّقُوا ٱللَّهَ عِبَادَ ٱللَّهِ، وَٱعْلَمُوا أَنَّ تَقْوَى ٱللَّهِ خَيْرُ زَادٍ لِيَوْمِ ٱلْمَعَادِ.


وَٱعْلَمُوا أَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ، بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ، فَقَالَ:


﴿ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَاءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾


KONDISI ORANG YANG TAK BERIMAN. 



Kaum muslimin rahimakumullah, setelah di khutbah pertama kami sampaikan kondisi orang yang beriman di akhirat, maka bagaimana kondisi orang yang tak beriman? Allah Ta'ala berfirman;


وَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ فَيَقُولُ يَٰلَيْتَنِى لَمْ أُوتَ كِتَٰبِيَه

25. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).


وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ

26. Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.


Mereka tak lebih memilih untuk dimatikan daripada dihidupkan lagi:


يَٰلَيْتَهَا كَانَتِ ٱلْقَاضِيَةَ

27. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.


Di hari itulah mereka sadar tentang betapa tak bergunanya harta itu:


مَآ أَغْنَىٰ عَنِّى مَالِيَهْ ۜ

28. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.

Kerajaan yang telah mereka bangun sekarang luluhlanta tak bersisa:


هَلَكَ عَنِّى سُلْطَٰنِيَهْ

29. Telah hilang kekuasaanku daripadaku”.


Lalu Allah memerintahkan kepada para malaikatnya:

خُذُوهُ فَغُلُّوهُ

30. (Allah berfirman): “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.


ثُمَّ ٱلْجَحِيمَ صَلُّوهُ

31. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.


ثُمَّ فِى سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَٱسْلُكُوهُ

32. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta


Untuk itu jamaah jumat rahimakumullah, 

Hendaknya kita senantiasa menguatkan Tauhid serta keimanan kita. Dan hendakjya kita juga menghindari berbagai hal yang bisa membatalkan keislaman kita seperti kesyirikan. 



فَٱذْكُرُوا ٱللَّهَ ٱلْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَٱشْكُرُوهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ، وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.


ٱللَّهُمَّ ٱغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَاتِ، وَٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَاتِ، ٱلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَٱلْأَمْوَاتِ.

ٱللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُورِنَا، وَوَفِّقْهُمْ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَىٰ.

ٱللَّهُمَّ ٱجْعَلْ بَلَدَنَا هَذَا بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا، وَسَائِرَ بِلَادِ ٱلْمُسْلِمِينَ.

ٱللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ ٱلْهُدَىٰ، وَٱلتُّقَىٰ، وَٱلْعَفَافَ، وَٱلْغِنَىٰ.

ٱللَّهُمَّ ٱجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ ٱلصَّالِحِينَ، وَأَدْخِلْنَا بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ ٱلْمُتَّقِينَ.

ٱللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.



Komentar